Category Archives: Puisi

Rintihan Hamba Mu

Ya Rabby
Semoga Engkau dengar isi hati ini
Semoga Engkau bimbing diri ini
Aku ingin mengadu padamu
Tenatang rasa yang ada dalam jiwa dan kalbu
Yang tak bisa aku bohongi
Aku ingin mengatakan padamu dan aku ingin Engkau tahu bahwa hati ini belum sempurna tercipta
Ada retakan-retakan yang masih terlihat sehingga disentuh sedikit pun bisa pecah

Entah dari mana retakan itu datang
Namu rasa yang ku genggam mengatakan
Bahwa jiwa dan raga yang ku miliki sunggu terasa tak berarti
Aku merasa berada dalam kegelapan
Dihantui ketakutan
Aku merasa hidup sendiri
Jauh dari teman dan kawan

Ya Rabby izinkanlah malam ini ku bersujud
Memohon ampun atas segala dosa dan hilapku
Semoga dengan kembalinya diriku padamu
Kau membukakan jendela kehidupan yang cerah
Sampaikanlah suara hati ini
Pada bidadari yang Kau kirimkan untuku
Bahwa aku disini ada untuk dirinya
Menjadi bagian dari susah dan senangnya
Jangan biarkan aku terbelenggu
Dalam kehampaan rasa dan duka yang tak pernah dibagi
Lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu
Dari pada harus kau bunuh aku dengan hatimu

Bandung,  31 Mei 2012

Kehidupan Air

Dulu air ini sangat jernih, menyejukan tubuh yang gerah, memberi kehidupan yang damai, mengalirkan kasih sayang yang ikhlas, menyumburkan pepohonan yang tumbuh.
Setelah di simpan dalam bejana, air ini menggolak di atas tungku api membara, menyebarkan uap yang panas , gelembung-gelembung kecil yang mendidih.
Bagaimana air yang sejuk bisa berubah menjadi panas kalau selama ini selalu ada kayu bakar yang membuat api membara, selalu diberi tiupan songsong yang membuat api semakin besar, selalu dibawakan ranting-ranting kering yang renyah dibakar.
Semoga suatu saat air ini akan kembali dingin dan sejuk, ketika disimpan dalam frizzer, terlindung dari udara kotor, terjaga dari virus-virus penyakit.

Bandung, 29 Mei 2012

Aku Cemburu

Aku cemburu
Kamu diperhatikan banyak orang
Dari mulai keluarga, paca , teman, shabat, mantan, penggemar, dan saudara
Sedangkan aku tak sorang pun yang perhatian

Aku cemburu
Di saat sedang sendiri dan kesepian
Kamu punya banyak yang menghibur
Dari mulai SMS atau telepon
Mamah, Ayah, adik, pacar, teman, sahabat, mantan, penggemar, dan saudara
Sedangkan aku
Tak seorang pun yang mau menghibur

Punya keluarga
Mereka hanya sebatas memberi  materi
Punya temen
Mereka hanya ada di kala butuh bantuan
Punya pacar
Tak pernah menanyakan kabar keadaanku

Aku cemburu
Dengan perhatianmu
Dengan hiburanmu
Dengan segala kelebihan kamu

Subang, 30 April 2012

Ray Victory © 2012

Kenapa Aku Karena Kamu

kenapa aku mencintaimu
karena kau yang telah membuat ku jatuh cinta padamu
kenapa aku memilihmu
karena kau hadir sebelum aku menjadi seperti sekarang
kenapa aku menginginkan hidup bersamamu
karena kau adalah yang pertama dan terakhir dalam hidupku
kenapa aku masih mertahan denganmu
karena kau takan mungkin tergantikan

apa yang membuat ku jatuh cinta padamu
karena cintaku tak bisa dijabarkan lewat kata-kata
apa yang membuat kita tetap bersama
karena cinta kita didasari pada hati kecil yang tak pernah dusta

Subang, 19 November 2011

 

Ray Victory © 2012

Menunggu Sakura

di bawah rembulan malam

bintang-bintang bertaburan

berkedip melambai-lambai

aku yang duduk menatap sendirian

 

di tempat gelap tanpa cahaya

kunang-kunang berterbangan

berkelip memangil-manggil

aku yang sedang kesepian

 

lewat angin malam kutitipkan

alunan-alunan kerinduan

ku harap musim semi segera berlalu

sakura aku tunggu kehadiranmu

 

Bandung, 5 Februari 2012

 

Ray Victory © 2012

Lukisan Cinta

Lukisan ini bukanlah hadiah atau sebuah kado

Lukisan ini hanyalah simbol dari goresan pensil

Lukisan ini takan terlahir tanpa seorang yang mengilhami

Lukisan ini takan berwujud tanpa sejuta makna

Sejatinya hati yang merasakan

Syariaatnya tangan yang menggoreskan

Karena di balik bisunya lukisan

Bergejolak lautan rasa seorang seniman

Bandung, 3 Mei 2012

Ray Victory  © 2012

Lima Jam

Tempat tak pernah berpendapat
Tapi kau yang memberi pendapat
Waktu tak pernah berjanji
Tapi kau yang membuat janji

Satu jam
Aku siaga ditempat sepakat
Mata menjelajah mencari titik celah

Dua jam
Aku menunggu
Berinteraksi dengan handphone
Menyamarkan diri dari kegundahan

Tiga jam
Aku periksa kembali kotak pesan
Meneliti waktu bertemu
semoga tidak keliru

Empat jam
Memastikan jawaban
Dimana janji berada
Kapan waktunya tiba

Lima jam
Aku mencari nomor kau
Memijit tombol hijau
Aku bicara
Dimanakah gerangan
Aku menunggu janjimu kita ketemu
“Maaf aku tidak bisa datang!”

Bandung, 1 April 2012

Copyrught © Ray Victory